cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kab. sleman,
Daerah istimewa yogyakarta
INDONESIA
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia
ISSN : 02161699     EISSN : 25812300     DOI : 10.21831
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 8, No 1 (2011): April" : 10 Documents clear
KETERLAKSANAAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGADI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Hari Amirullah Rachman
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 8, No 1 (2011): April
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.01 KB) | DOI: 10.21831/jpji.v8i1.3482

Abstract

The attainment study of the physical education and sport in Yogyakarta province is an attempt to reveals the realcondition relates to the assumption of increasingly low quality of physical education and sport in the educationalunits that have been discussed for more. Instrument used to collect the data adopted from Indonesia physicaleducation data-base to the educational units more than 3.000 schools. In-depth study analysis showed thatphysical education and sport attainment in Yogyakarta province in ‘C’ category, which means in average with50.5% percentage. It can be concluded physical education and sport attainment not to expect to achieveeducational goals.Keywords: attainment, physical education and sportAbstrakKajian keterlaksanaan pendidikan jasmani dan olahraga di DIY merupakan upaya untuk mengetahui kondisiriil di lapangan berkaitan dengan asumsi makin rendahnya kualitas pendidikan jasmani dan olahraga disatuan-satuan pendidikan yang selama ini banyak diperbincangkan. Instrumen yang digunakan untukmengumpulkan data diadopsi dari Pangkalan Data Pendidikan Jasmani dan Olahraga Indonesia, terhadapsatuan-satuan pendidikan di DIY yang berjumlah lebih dari 3000 sekolah. Hasil pengkajian menunjukkanbahwa keterlaksanan pendidikan jasmani dan olahraga di DIY berada pada kategori C yang berarti hanyamasuk klasifikasi sedang dengan prosentase keterlaksanaan sebesar 50,5%. Sehingga dapat dikatakan belummencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.Kata kunci: Keterlaksanaan, Pendidikan Jasmani, Olahraga
PEMBENTUKAN KARAKTER ANAK MELALUI AKTIVITAS BERMAINDALAM PENDIDIKAN JASMANI A.M. Bandi Utama
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 8, No 1 (2011): April
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (42.031 KB) | DOI: 10.21831/jpji.v8i1.3477

Abstract

Child’s character is the result of a good education in general, informal place in the family with the form ofhabituation things that are good, ethical, and cultural, non-formal education taking place in society with the formof trainings, courses, social work, as well as formal education take place in schools. Physical education is part ofan ongoing formal education in schools from primary to secondary schools. Physical education means educationthrough physical activity to achieve the goals of education in general. Physical activity can be either sports ornon-exercise of them play. Through play activities will caused potential children allows them to grow into a betterdirection. Through play activities that are managed well will spur the development of physical, social, andphysically. Children playing activities can be done in everywhere and anytime so the development of thechildren potency in line with the playing activities. This takes place continuously over a relatively long time,forming a persistent behavior and recognized by others as one’s personal character.Keywords: characters, play, physical educationKarakter anak merupakan hasil dari suatu pendidikan secara umum baik informal yang berlangsung di keluargadengan bentuk pembiasaan hal-hal yang baik, etika, dan budaya, pendidikan nonformal yang berlangsung dimasyarakat dengan bentuk pelatihan-pelatihan, kursus, kerja social, maupun pendidikan formal yangberlangsung di sekolah-sekolah. Pendidikan jasmani merupakan bagian dari pendidikan formal yangberlangsung di sekolah-sekolah dari pendidikan dasar sampai dengan menengah. Pendidikan jasmani diartikanpendidikan melalui aktivitas jasmani untuk mencapai tujuan pendidikan pada umumnya. Aktivitas jasmanidapat berupa olahraga atau non-olahraga diantaranya bermain. Melalui aktivitas bermain akan meragsangpotensi-potensi yang dimiliki anak untuk berkembang ke arah yang lebih baik terutama yang dikemas dalampendidikan jasmani. Melalui aktivitas bermain yang dikelola secara baik akan memacu perkembangan fisik,sosial, dan psikis anak, sehingga aktivitas bermain bagi anak mempunyai fungsi untuk mengembangkanaspek fisik, sosial, dan psikis secara proposional. Aktivitas bermain oleh anak dapat berlangsung dimana sajadan kapan saja sehingga pengembangan potensi anak akan berlangsung bersamaan dengan aktivitasbermain tersebut. Keadaan semacam ini dapat dikatakan bahwa bermain merupakan pendidikan praktis. Halini berlangsung terus menerus dalam kurun waktu yang relatif lama sehingga terbentuk suatu tingkah lakuyang menetap dan diakui oleh orang lain sebagai karakter pribadi seseorang.Kata kunci: karakter, bermain, dan pendidikan jasmani
PANDANGAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMATERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARANTEACHING GAMES FOR UNDERSTANDING Nur Sita Utami Soni Nopembri
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 8, No 1 (2011): April
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (34.785 KB) | DOI: 10.21831/jpji.v8i1.3483

Abstract

AbstractThe purpose of this research was to describe Physical Education teachers’ views on the application of theTeaching Games for Understanding Learning Model in Senior High Schools. This research was a case studyusing mixed methodology design proposed by John W. Creswell. The subjects of this research were 19 PhysicalEducation teachers in Senior High Schools who joined Socialization and Workshop of Teaching Games forUnderstanding. The researchers used all subjects to be respondents in collecting data using questionnaire.However, in collecting data by using interview, observation, and documentation, the researchers only used fivesubjects who were drawn by using purposive sampling technique. The researchers used triangulation of thedata collection technique so that the instruments used were questioners, interview guidelines, field notes, voicerecorder, and handy cam. Quantitative data were analyzed by scoring the result of the questionnaire. Meanwhilequalitative data were analyzed by using Miles and Huberman model. The result of this research showed that 19respondents (100%) had a positive view on the application of Teaching Games for Understanding in Senior HighSchools. This quantitative data was supported by data collected from interview, observation, and documentation.The results showed that teachers were enthusiastic with the Teaching Games for Understanding concept. Theyconsidered that the Teaching Games for Understanding Model was effective and efficient to be used in thelearning process. They were also enthusiastic when they taught using Teaching Games for Understandingmodel. It showed that they supported the development of Teaching Games for Understanding in Senior HighSchools. However, they had less ability to explain the concept of Teaching Games to Understanding to the otherpeople. As a result, they were doubt to use this model in the Physical Education teaching-learning process.Keywords: Physical Education, Teaching Games for Understanding, Teacher.AbstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan pandangan guru Pendidikan Jasmani dalam penerapanModel Teaching Games for Understanding pada Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas. Penelitian inimerupakan studi kasus dengan menggunakan desain metodologi campuran yang diusulkan oleh John W.Creswell. Subyek penelitian ini adalah 19 guru Pendidikan Jasmani di Sekolah Menengah Atas yang bergabungdalam Sosialisasi dan Workshop Teaching Games for Understanding. Para peneliti menggunakan semuaguru penjas untuk menjadi responden dalam pengumpulan data menggunakan kuesioner. Namun, dalammengumpulkan data dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi, peneliti hanyamenggunakan lima orang subjek yang diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling. Para penelitimenggunakan teknik triangulasi pengumpulan data sehingga instrumen yang digunakan adalah penanya,pedoman wawancara, catatan lapangan, perekam suara, dan kamera. Data kuantitatif dianalisis dengan darihasil kuesioner. Sementara data kualitatif dianalisis dengan menggunakan Miles dan model Huberman. Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa 19 responden (100%) memiliki pandangan positif pada penerapan PermainanPengajaran Pemahaman di SMA. Ini data kuantitatif didukung oleh data yang dikumpulkan dari wawancara,observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru sangat antusias dengan PermainanPengajaran untuk Memahami konsep. Mereka menganggap bahwa model Teaching Games for Understandingefektif dan efisien untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Mereka juga antusias ketika mereka diajarkanmenggunakan Pengajaran Permainan untuk Memahami model. Ini menunjukkan bahwa mereka mendukung
OPTIMALISASI PEMBENTUKAN KARAKTER DAN KEDISIPLINANSISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PENDIDIKAN JASMANIOLAHRAGA DAN KESEHATAN Cerika Rismayanthi
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 8, No 1 (2011): April
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.212 KB) | DOI: 10.21831/jpji.v8i1.3478

Abstract

Physical education, sport, and health is an integral part of overall education, which aims to develop individualorganically, neuromuscular, intellectually and emotionally. In the process of learning, growth and intellectualdevelopment, social and child emotional occurs largely through movement or motor activity that kids do. Physicaleducation, sport, and health emphasize the holistic aspects of education such as health, physical fitness, criticalthinking skills, emotional stability, social skills, reasoning and moral action, which is the goal of education ingeneral or specifically through the learning of physical education, students do activities in the form of the gamesportand exercise tailored to the growth and development of children. Education in primary schools is a formaleducation is first and foremost, so it became the foundation of all subsequent education. Therefore, through schooleducation was expected of all parties involved to provide the best in terms of optimizing the formation of characterand discipline for primary school students. Character formation and cultivation of the values of discipline isappropriate to get considerable attention. Physical education, sport, and health is an educational tool that aims todevelop students’ personalities in order to fully human formation and implementation of physical education isclosely linked to educational efforts that are orderly, planned and sustained level starting from elementary school.Keywords: characters forming, discipline, physical education, sport and healthAbstrakPendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (penjasorkes) merupakan bagian integral dari pendidikankeseluruhan, yang bertujuan untuk mengembangkan individu secara organik, neuromuskuler, intelektual danemosional. Dalam proses pembelajaran penjasorkes, pertumbuhan dan perkembangan intelektual, sosialdan emoslonal anak sebagian besar terjadi melalui aktivitas gerak atau motorik yang dilakukan anak.Penjasorkes menekankan aspek pendidikan yang bersifat menyeluruh antara lain kesehatan, kebugaranjasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral,yang merupakan tujuan pendidikan pada umumnya. Atau secara spesifik melalui pembelajaran pendidikanjasmani, siswa melakukan kegiatan berupa permainan (game), dan berolahraga yang disesuaikan denganpertumbuhan dan perkembangan anak. Pendidikan di sekolah dasar merupakan pendidikan formal yangpertama dan utama, sehingga menjadi landasan dari semua pendidikan selanjutnya. Oleh karena itu, melaluipendidikan Sekolah diharapkan semua pihak yang terkait memberikan yang terbaik dalam rangka optimalisasipembentukan karakter dan kedisiplinan bagi siswa Sekolah dasar. Pembentukan Karakter dan penanamannilai-nilai kedisiplinan sudah selayaknya mendapatkan perhatian yang cukup besar. Penjasorkes merupakansuatu sarana pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian siswa dalam rangka pembentukanmanusia seutuhnya dan pelaksanaan pendidikan jasmani tersebut berhubungan erat dengan usaha-usahapendidikan yang teratur, terencana dan berkelanjutan dimulai dari jenjang Sekolah Dasar.Kata Kunci: Pembentukan Karakter, Kedisiplinan, Penjasorkes
ANALISIS DAN REKONSTRUKSI MATERI KESEHATAN REPRODUKSI PADA SKKD PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN Kartika Ratna Pertiwi
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 8, No 1 (2011): April
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (52.481 KB) | DOI: 10.21831/jpji.v8i1.3484

Abstract

AbstractHealth education has been included in Standard Competence and Basic Competence (SKKD) of Physical,Sport and Health Education Curriculum. However, most sport teachers seem reluctant and are incapable ofdelivering the content of reproductive health which was not explicitly addressed in that guideline. This paperaims to review how importance is sport teacher involved in reproductive health education as well as to criticallyanalyze the suitability and adequacy of reproductive health topics in the SKKD. Furthermore this paper also triesto reconstruct the guideline and to provide some feasible indicators to cope with the restrains and to deliversome crucial matters.Keywords: Reproduction, SKKD, Physical Education, Sport, HealthAbstractPendidikan Kesehatan telah dimasukkan dalam Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD) KurikulumPendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Namun, guru olahraga tampak enggan dan tidak mampumemberikan materi dari kesehatan reproduksi yang tidak secara eksplisit dibahas dalam pedoman itu. Makalahini bertujuan untuk meninjau bagaimana pentingnya guru olahraga terlibat dalam pendidikan kesehatanreproduksi serta secara kritis menganalisis kesesuaian dan kecukupan topik kesehatan reproduksi dalamSKKD. Selain itu, makalah ini juga mencoba untuk merekonstruksi pedoman dan untuk memberikan beberapaindikator layak untuk mengatasi dengan menekankan dan memberikan beberapa hal penting.Kata kunci: Reproduksi, SKKD, Pendidikan Jasmani, Olahraga, Kesehatan
PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN SENAMMELALUI BERMAIN DI SEKOLAH DASAR Fredericus Suharjana
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 8, No 1 (2011): April
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (32.5 KB) | DOI: 10.21831/jpji.v8i1.3479

Abstract

Child living cannot be separated from playing. For child, playing is a means for exercising to be adult to develop hisinner potential. Teaching of physical education, sport and health implemented in primary school must be served inthe form of game so that child is eager to do the activity joyfully, and so with the gymnastics material. Gymnasticsis one of the physical education, sport and health in primary school which for part of children does not like with theexistence of it due to its difficultness, enough high risk of injured, so it seems to be frightened. Physical educationteacher must be aware that gymnastics education presented in schools is not competitive gymnastics, so it ismerely used as a means to achieve the aim of education. Thus its upmost aim is not his skill, but the child himselfis. Let the child grows in accord with his own capability. Give him as many chances as possible to move and to growin line with his ability. For the child is eager to do the gymnastics joyfully, present the gymnastics in the form ofgame, and guide him in line with his capability. Learning of gymnastics for primary school child is a means toachieve overall development, includes: physical, mental, social, emotional and moral. Gymnastics educationaims to enrich movement experience as much as possible and to increase students’ physical fitness.Keywords: playing, teaching, gymnastics and physical education.Abstract :Hidup anak tidak dapat dipisahkan dari bermain. Untuk anak, bermain adalah sarana untuk berolahragamenjadi dewasa untuk mengembangkan potensi batinnya. Pengajaran pendidikan jasmani, olahraga dankesehatan dilaksanakan di sekolah dasar harus disajikan dalam bentuk permainan sehingga anak yang inginmelakukan aktivitas dengan sukacita dengan materi senam. Senam adalah salah satu dari materi dalamolahraga, pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar yang bagi sebagiananak anak tidak suka dengankeberadaan itu karena kesulitannya, risiko yang cukup tinggi dari cedera, sehingga tampaknya menjadi takut.Guru pendidikan jasmani harus sadar bahwa senam pendidikan yang disajikan di sekolah tidak senamkompetitif, sehingga hanya digunakan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pendidikan. Jadi tujuannyatidak maksimal keterampilan, tapi anak sendiri. Biarkan anak tumbuh sesuai dengan kemampuan sendiri.Berikan dia sebagai kesempatan sebanyak mungkin untuk bergerak dan tumbuh sejalan dengankemampuannya. Untuk anak ingin melakukan senam gembira, sekarang senam dalam bentuk permainan,dan membimbingnya sesuai dengan kemampuannya. Belajar senam untuk anak sekolah dasar merupakansarana untuk mencapai pembangunan secara keseluruhan, meliputi: fisik, mental, sosial, emosional danmoral. Senam pendidikan bertujuan untuk memperkaya pengalaman gerakan sebanyak mungkin dan untukmeningkatkankebugaran fisik siswa.
SURVEI MODEL AKTIVITAS PENGEMBANGAN KETERAMPILANGERAK DASAR DI SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN PENGASIHKULON PROGO Ahmad Rithaudin
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 8, No 1 (2011): April
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (59.742 KB) | DOI: 10.21831/jpji.v8i1.3481

Abstract

This research aims to know the descriptions of the primary school basic skill development activity model inPengasih district, Kulon Progo, Yogyakarta. Documents analysis methods was used to reveal the data neededincludes in-depth analysis to the teaching-learning documents (lesson plans) from activities will be discussed.The main instrument of this research was the researcher assisted with the documentation guidelines. The resultsshowed that the trend of activities prepared by the teachers had certain similarities in terms of motor activity,namely: basic locomotor, non-locomotor and manipulative.Keywords: basic motion development activity, primary schoolAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran model aktivitas pengembangan keterampilan gerakdasar di sekolah dasar Se-Kecamatan Pengasih Kulonprogo. Penelitian ini menggunakan metode analisisdokumen. Analisis dokumen merupakan kajian atas sejumlah RPP dari aktivitas yang akan dibahas. Unitanalisis dalam penelitian adalah dokumen-dokumen tertulis tentang RPP Pembelajaran aktivitas gerak dasardalam pembelajaran Penjas di SD. Instrumen utama penelitian ini ada peneliti sendiri dibantu dengan panduandokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwakecenderungan aktivitas yang disusun oleh para guru mempunyai kesamaan dalam hal tertentu seperti aktivitasgerak dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulatif.Kata Kunci: Aktivitas pengembangan gerak dasar, Sekolah dasar
PERAN GURU PENDIDIKAN JASMANIDALAM IKUT MENGEMBANGKAN PERSEPAKBOLAAN NASIONAL Nurhadi Santoso
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 8, No 1 (2011): April
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (44.936 KB) | DOI: 10.21831/jpji.v8i1.3486

Abstract

AbstractPeople used to come to the soccer field to watch a game that is beautifully displayed by the They favouriteplayers and relieve fatigue after working all day. But now, people to the football field are no longer watching thebeautiful game instead of chaos/tumult by players and even by the spectator. Physical education teacher aslearner agents both at school and the community in physical education and sports activities, and thus have amajor contribution to the improvement of football achievements in both school and community. Physical educationteachers are always involved in the learning process of physical activity, where the sport is a vehicle for developmentin physical activity on students taught. physical education teacher who taught some of the vehicle or medium forthe development of physical activity in order to develop physical fitness, motor skills in a variety of physicalactivity, knowledge and positive attitude, honesty, cooperation, perseverance, sportsmanship, and respect forfriends of every physical activity and sport performed. Physical education teachers should provide the knowledge,motor skills, and affective-related rules and techniques of each sport that are taught in their students. Byunderstanding the knowledge, skills, and affective-related rules and techniques of each sport game is good andright (especially soccer) are expected to understand the true learners will game good and not good accordinggame regulations issued by FIFA.AbstractOrang untuk datang ke lapangan sepak bola untuk menonton pertandingan yang indah ditampilkan oleh pemainfavorit mereka dan melepas kepenatan setelah bekerja seharian. Tapi sekarang, orang ke lapangan sepakbolatidak lagi menyaksikan permainan indah, tetapi kekacauan/keributan pemain dan juga penonton. Gurupendidikan jasmani sebagai agen pembelajar, baik di sekolah dan masyarakat dalam pendidikan jasmanidan kegiatan olahraga, dan dengan demikian memiliki kontribusi besar untuk peningkatan prestasi sepakboladi kedua sekolah dan masyarakat. Guru pendidikan jasmani selalu terlibat dalam proses pembelajaran aktivitasjasmani, dimana olahraga adalah kendaraan untuk pembangunan di aktivitas jasmani pada siswa diajarkan,guru pendidikan jasmani yang mengajarkan beberapa media untuk pengembangan aktivitas jasmani dalamrangka untuk mengembangkan kebugaran jasmani, keterampilan motorik dalam berbagai fisik, pengetahuanaktivitas dan sikap positif, kejujuran, kerjasama, ketekunan, sportif, dan menghormati teman-teman dari setiapaktivitas fisik dan olahraga yang dilakukan. Guru pendidikan jasmani harus memberikan pengetahuan,keterampilan motorik, dan afektif yang berhubungan dengan aturan dan teknik dari masing-masing olahragayang diajarkan pada siswa mereka. Dengan memahami pengetahuan, keterampilan, dan afektif yangberhubungan dengan aturan dan teknik setiap permainan olahraga yang baik dan benar (khususnyasepakbola) diharapkan untuk memahami peserta didik yang benar akan permainan yang baik dan tidak baiksesuai peraturan yang dikeluarkan oleh FIFA.Kata kunci: guru, sepakbola, pendidikan jasmani
KONTRIBUSI STATUS GIZI DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAPKESEHATAN JASMANI MAHASISWA PENDIDIKAN OLAHRAGADAN KESEHATAN UNIVERSITAS JAMBI Muhammad Ali
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 8, No 1 (2011): April
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpji.v8i1.3485

Abstract

AbstractEducation is a very important matter. In order to obtain good education required fit and healthy human resources.Student’s physical condition affects his physical fitness, and nutrition status along with motivation to learn areanother important factor can also affect the physical fitness. This research is aimed to observe the contributionof nutrition status and motivation to learn to the phisical fitness of Students of Sport and Health Education ofJambi University (Porkes Unja). Type of research used correlation, where nutrition status and motivation to learnas the independent variables, and physical fitness as a dependent variable. The population of this research is awhole of forth-semester male students of Porkes Unja as many as 122 students. The sampling technique isProportionate Random Sampling, where the number of samples is 50% of population that is 61 students. Theresearch data taken in two ways, nutrition status variable using IMT formula, while motivation to learn variableusing questionnaire method, and physical fitness variable using Cooper/Nuhasan physical fitness test. Then,the data was analyzed by simple and double correlation, using 16.00 version SPSS tools. Analysis resultshowed that first hypothesis accept means that there is a significant contribution between nutrition status tophysical fitness, and it contributes of 10.64 percent. Second hypothesis accept means that motivation to learnvariable 9.16 percent significantly influence the physical fitness. The third hipothesis accept means that variablesof nutrition status and motivation to learn simultaneously influence the physical fitness of the students significantly,and the contribution is 45.83 percent. From this research result, writer infered that nutrition status and motivationto learn are the important factors that contribute to the physical fitness of the students.Keywords: Nutrition, Motivation, Learning, Student of PE.AbstrakPendidikan adalah masalah yang sangat penting. Dalam rangka untuk memperoleh pendidikan yang baikdiperlukan sumber daya manusia bugar dan sehat. Kondisi fisik siswa mempengaruhi kesegaran jasmani, danstatus gizi bersama dengan motivasi untuk belajar adalah faktor penting lain juga yang dapat mempengaruhikebugaran fisik. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kontribusi status gizi dan motivasi belajar untukkesegaran jasmani Mahasiswa Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Jambi (Porkes Unja). Jenispenelitian yang digunakan korelasi, di mana status gizi dan motivasi belajar sebagai variabel independen, dankesegaran jasmani sebagai variabel dependen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh mahasiswa laki-lakiPorkes Unja sebanyak 122 siswa. Teknik sampling adalah Proporsional Random Sampling, dimana jumlahsampel adalah 50% dari populasi yang 61 siswa. Data penelitian diambil dengan dua cara, variabel status gizimenggunakan rumus IMT, sedangkan variabel motivasi belajar menggunakan metode kuesioner, dan variabelkesegaran jasmani dengan menggunakan Cooper / Nurhasan tes kesegaran jasmani. Kemudian, data dianalisisdengan korelasi sederhana dan ganda, menggunakan alat SPSS versi 16.00. Hasil analisis menunjukkan bahwahipotesis pertama menerima berarti bahwa ada kontribusi yang signifikan antara status gizi dengan kesegaranjasmani, dan menyumbang 10,64 persen. Hipotesis kedua menerima berarti bahwa variabel motivasi belajar9,16 persen secara signifikan mempengaruhi kesegaran jasmani. Pada hipotesis ketiga menerima berarti bahwavariabel status gizi dan motivasi belajar secara simultan mempengaruhi kesegaran jasmani siswa secara signifikan,dan kontribusi adalah 45,83 persen. Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa status gizi dan motivasibelajar adalah faktor penting yang berkontribusi terhadap kesegaran jasmani para mahasiswa.Kata kunci: Nutrisi, Motivasi, Belajar, Mahasiswa.
PENINGKATAN PEMBELAJARAN LOMPAT JAUHMELALUI MEDIA BAN DI SEKOLAH DASAR GEDONG KIWO VYOGYAKARTA Umi Hariyani
Jurnal Pendidikan Jasmani Indonesia Vol 8, No 1 (2011): April
Publisher : Departement of Sports Education, Faculty of Sport Sciences Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpji.v8i1.3480

Abstract

The aims of the research was to determine the improvement of the long-jump learning quality by using used-tireas the learning medium in Gedongkiwo primary school Yogyakarta. Classroom action research was used as themethod. The subjects were 31 students of the fifth grade. The research concluded that the long-jump learningusing used-tire gives good implication to the students learning. Proven with student motivation higher thanbefore and more active involve the learning.Keywords: long-jump, learning mediaAbstrakTulisan ini merupakan hasil penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peningkatan kualitas pembelajaranlompat jauh dengan menggunakan ban sebagai media pembelajaran di Sekolah Dasar Gedong Kiwo KotaYogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan kualitaspembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan di SD Negeri Gedongkiwo Kota Yogyakarta. Subyekpenelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Gedongkiwo Kota Yogyakarta berjumlah 31 siswa. Hasil penelitianmenyimpulkan bahwa pembelajaran lompat jauh dengan media ban memberi implikasi terhadap peningkatanproses pembelajaran lompat jauh siswa SD Negeri Gedongkiwo Kota Yogyakarta, dibuktikan dengan semakinmeningkatnya motivasi dan kemampuan siswa melakukan lompat jauh dan mendorong siswa lebih aktif danbersemangat untuk melakukan lompatan, dengan kalimat lain dapat dikatakan bahwa untuk meningkatkanproses pembelajaran lompat jauh siswa dapat dilakukan dengan menggunakan media ban.Kata kunci: lompat jauh, media pembelajaran

Page 1 of 1 | Total Record : 10